Powered by Blogger.

Copyright 2008 Pengrajin Miniatur

Miniatur Becak

Museum Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sungguh menarik. Di sini Anda dapat melihat sebuah pohon "raksasa" yang berhiaskan ukiran seni kayu. Yuk, berakhir pekan ke Museum Indonesia bersama keluarga!


Bangunan tiga lantai ini yang berada di dekat Monumen Tugu Api, TMII, terlihat seperti istana kerajaan dari Bali. Setiap lantai dari bangunan ini juga mencerminkan hubungan dalam kehidupan manusia. Dalam hidupnya manusia memang memiliki hubungan dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam.

Gerbang besar berbetuk gapura khas Bali biasanya menarik pengunjung untuk berfoto di depannya. Awalnya memang hanya untuk foto, tapi setelah mengintip dari situ banyak pengunjung yang penasaran. Alhasil mereka memutuskan untuk masuk ke dalam bangunan tiga lantai tersebut. Hanya dengan membayar Rp 5.000 di loket yang berada di samping gapura, pengunjung sudah bisa menikmati isi dari bangunan yang memiliki luas sekitar 7.000 meter persegi ini.

"Museum ini mengetahui seluk beluk kehidupan dari seluruh provinsi di Indonesia. Kami berusaha memperlihatkan tradisi, adat, pertunjukan seni, benda-benda lainnya dengan ukuran dan bentuk yang sama dengan aslinya," ucap salah satu penanggung jawab Museum, Andi, saat ditemui detikTravel, Minggu (22/4/2012) lalu.

Jangan kaget, saat memasuki pintu ruang pamer lantai satu, Bhinneka Tunggal Ika, Anda langsung disambut dengan pertunjukan wayang. Pertunjukan wayang ini tidaklah nyata, melainkan hanya sebuah diorama. Namun, replika yang berada di dalam ruang kaca ini terlihat sangatlah mirip. Ada dalang, sinden, panggung wayang, wayang, lengkap dengan pemain gamelannya. Itu semua memiliki ukuran mirip dengan manusia aslinya.

Selain itu, di sini pengunjung akan diajak melihat beragam macam jenis baju pengantin dari seluruh provinsi lengkap dengan replika tradisi adat pernikahannya. Kemudian di sisi timur ruangan selain diorama wayang, di sini juga menyajikan bergam jenis bentuk wayang. Ada wayang kulit, wayang suluh, wayang klitik, dan lain-lain.

Semuanya menyatu dan tersusun rapi dalam kemasan ruang kaca. Hal ini sangat menunjukan Bhinneka Tunggal Ika, walaupun memiliki asal dan bentuk yang berbeda, bila disatukan semuanya terlihat semakin beragam.

Selanjutnya, kita bisa beralih ke lantai dua, Manusia dan Lingkungan. Nah, di sini ada banyak sekali hal yang sebelumnya tidak pernah Anda ketahui.

Misalnya, penulisan di daun lontar. Zaman dahulu masyarakat Indonesia menulis di daun lontar dan sekarang ini hal tersebut sudah tidak terjadi. Bahkan mungkin anak zaman sekarang sama sekali tidak mengenal yang seperti ini.

Selain itu, di sini pelancong juga bisa beragam miniatur rumah adat dan replika dari beberapa tradisi adat yang ada di Indonsia. Di lantai ini pula terdapat berbagai macam alat transportasi, seperti kapal pinisi, becak dan gerobak sapi.

Kembali berjalan meniti tangga ke ruang Seni dan Kriya di lantai tiga, di sinilah Anda bisa menemukan Pohon Hayat. Inilah sebuah pohon "raksasa" berhiaskan seni ukir kayu yang sangat rumit dan teliti. Ukiran-ukiran pada pohon ini dibuat sendiri oleh seniman ukir Jepara, Bali, Toraja, dan Asmat.

Bayangkan saja sebuah batang pohon setinggi 8 meter dan lebar 4 meter disulap menjadi sebuah ukiran yang sarat akan makna. Pohon yang juga disebut "The Tree of Life" ini melambangkan alam semesta yang mengandung lima unsur dasar, langit, angin, bumi, dan api. Benda seni utama bercat hitam ini menjadi penutup pameran yang ada di Museum Indonesia.

Jika masih bingung mencari tempat liburan akhir pekan ini, ada baiknya kita lebih mengenal dan melihat lebih banyak lagi kebudayaan Indonesia. Jalan-jalan ke TMII dan Museum Indonesia bisa jadi alternatif yang menyenangkan, lho.

sumber: detik.com

pengrajin miniatur becak