BAGI sebagian pemilik korek gas yang sudah tidak terpakai pasti akan membuangnya di tempat sampah. Namun, tidak bagi Sulistyo, warga Jalan Gajahmada Kampung Sonet 346 Semarang.
Lewat kreatifitasnya, kreasi unik dari korek gas bekas ternyata bisa menjadi barang seni yang bernilai tinggi. Dari sebuah korek gas bekas Sulistyo dapat membuat miniatur motor yang unik dan menarik.
"Daripada dibuang percuma, korek gas bisa menjadi kerajinan yang dapat menghasilkan peluang usaha," katanya.
Tak tanggung-tanggung, miniatur motor yang dia produksi bukanlah motor biasa. Melainkan motor yang memiliki tingkat kerumitan tinggi yakni Harley Davidson.
Butuh keahlian serta kejelian membuat motor berbodi kekar itu. Pasalnya, spesifikasi dari kerangka mesin, tangki, jok hingga stang tidak seperti motor bebek biasa. Sekitar 30 model miniatur motor Harley Davidson telah dihasilkan pria berusia 32 tahun itu.
Semakin sulit karya yang dikerjakan justru membuatnya semakin tertantang. "Bagian tersulit itu adalah membuat mesin, karena harus detil. Untuk itu, diperlukan kejelian dan kesabaran dalam membuatnya," tukas Sulistyo.
Motor asal Amerika itu dipilih Sulistyo karena ia tertarik dengan bodi Harley yang kekar dan gagah. Ide membuat miniatur motor Harley dia temukan dari internet. Geretan korek api adalah bahan utama untuk mesin Harley buatannya. Dia memanfaatkan barang bekas pakai lainnya, seperti pipa pralon, busa hati, dan juga kawat bekas. Sementara tanki, jok dan ban dibuat dari busa hati. Untuk kerangka dihasilkan dari kawat bekas yang tak terpakai.
Proses pengerjaannya pun terbilang rumit. Pertama-tama Sulistyo harus membuat kerangka mesinnya terlebih dulu. Kemudian, badan serta bodi yang lain. Barulah semua bodi dirangkai. Agar tampil menarik, miniatur dicat menggunakan lem besi. Alat yang digunakan untuk memproduksi miniatur motor itu terbilang sederhana. Hanya mengandalkan sebuah tang kecil dan lem untuk merekatkan semua komponen.
Sejauh ini, dia masih dalam tahap produksi. Sulistyo berencana, ke depan dia akan memasarkan produknya melalui internet. Soal harga, dia mematok harga mulai Rp 100 ribu untuk satu unitnya.
sumber : suaramerdeka.com
Lewat kreatifitasnya, kreasi unik dari korek gas bekas ternyata bisa menjadi barang seni yang bernilai tinggi. Dari sebuah korek gas bekas Sulistyo dapat membuat miniatur motor yang unik dan menarik.
"Daripada dibuang percuma, korek gas bisa menjadi kerajinan yang dapat menghasilkan peluang usaha," katanya.
Tak tanggung-tanggung, miniatur motor yang dia produksi bukanlah motor biasa. Melainkan motor yang memiliki tingkat kerumitan tinggi yakni Harley Davidson.
Butuh keahlian serta kejelian membuat motor berbodi kekar itu. Pasalnya, spesifikasi dari kerangka mesin, tangki, jok hingga stang tidak seperti motor bebek biasa. Sekitar 30 model miniatur motor Harley Davidson telah dihasilkan pria berusia 32 tahun itu.
Semakin sulit karya yang dikerjakan justru membuatnya semakin tertantang. "Bagian tersulit itu adalah membuat mesin, karena harus detil. Untuk itu, diperlukan kejelian dan kesabaran dalam membuatnya," tukas Sulistyo.
Motor asal Amerika itu dipilih Sulistyo karena ia tertarik dengan bodi Harley yang kekar dan gagah. Ide membuat miniatur motor Harley dia temukan dari internet. Geretan korek api adalah bahan utama untuk mesin Harley buatannya. Dia memanfaatkan barang bekas pakai lainnya, seperti pipa pralon, busa hati, dan juga kawat bekas. Sementara tanki, jok dan ban dibuat dari busa hati. Untuk kerangka dihasilkan dari kawat bekas yang tak terpakai.
Proses pengerjaannya pun terbilang rumit. Pertama-tama Sulistyo harus membuat kerangka mesinnya terlebih dulu. Kemudian, badan serta bodi yang lain. Barulah semua bodi dirangkai. Agar tampil menarik, miniatur dicat menggunakan lem besi. Alat yang digunakan untuk memproduksi miniatur motor itu terbilang sederhana. Hanya mengandalkan sebuah tang kecil dan lem untuk merekatkan semua komponen.
Sejauh ini, dia masih dalam tahap produksi. Sulistyo berencana, ke depan dia akan memasarkan produknya melalui internet. Soal harga, dia mematok harga mulai Rp 100 ribu untuk satu unitnya.
sumber : suaramerdeka.com